Budidaya Ikan Konsumsi (Pemilihan Induk, Pemijahan, Penetasan telur)
BUDIDAYA PEMBENIHAN IKAN KONSUMSI
1.
Budidaya
Ikan Konsumsi
Budidaya
merupakan usaha yang bermanfaat dan member hasil, atau suatu sistem yang
digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan. Ikan konsumsi
adalah jenis-jenis ikan yang biasanya dikonsumsi sebagai pangan oleh manusia.
Ikan konsumsi dapat dikemopokkan berdasarkan habitat hidup dan juga berdasarkan
upaya memperoleh ikan tersebut.
Berikut
merupakan jenis-jenis ikan konsumsi :
a. Jenis
ikan laut yang dikonsumsi :
1. Beronang
2. Ekor
kuning
3. Kakap
4. Kerapu
5. Tenggiri
6. Teri
7. Tongkol
b. Jenis
ikan air tawar yang dikonsumsi :
1. Bawal
2. Belut
3. Gabus
4. Gurame
5. Lele
6. Mujair
7. Nila
8. Patin
c. Ikan
yang diekspor Indonesia :
1. Demersa
2. Pelagis
3. Tuna
4. Cekalang
5. Karang
6. Tenggiri
2.
Proses
Pembenihan Ikan Konsumsi
Di
artikel ini saya memilih ikan tawes untuk dibahas tentang proses pembenihannya.
Ikan konsumsi seperti contohnya ikan tawes, adalah ikan yang hidup di air
tawar.
Berikut
merupakan proses pembenihan ikan tawes :
a. Pembenihan
induk
Untuk
mendapatkan benih ikan tawes yang berkualitasdan jumlah yang banyak dalam
pembenihan, perlu dipilih induk yang baik dengan cirri-ciri sbb :
1. Letak
lubang dubur terletak relative lebih dekat dengan pangkal ekor.
2. Kepala
relatif lebih kecil dan runcing
3. Sisik-sisiknya
besar dan teratur.
4. Pangkal
ekor lebar dan kokoh
Untuk
mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk
dipijahkan, perhatikanlah tanda-tandanya berikut ini :
a. Induk
betina
1. Perutnya
mengembang kearah genetal (pelepasan) dan apabila diraba lebih lembek.
2. Lubang
dubur terlihat sedikit kemerah-merahan.
3. Tutup
insane bila diraba terasa lebih licin.
4. Bila
perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam-hitaman.
b. Induk
jantan
ü Tutup
insane bila diraba terasa lebih kasar.
ü Bila
diurut dari arah kepala ke anus, akan keluar cairan berwarna keputih-putihan
(sperma)
3.
Persiapan
Kolam
a. Kolam
pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan.
Tapi sebelum digunakan untuk pemijahan, kolam harus dikeringkan terlebih
dahulu.
b. Perbaikan
pematang dan dasar kolam dibuat saluran memanjang dan pemasukan air ke arah
pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
4.
Pelepasan
Induk
a. Induk
ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan, antara induk jantan dan betina
ditempatkan secara terpisah selama 4-5 hari.
b. Setelah
itu, induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan.
c. Air
mencapai kurang lebih 20 cm pada saat pelepasan induk ikan.
d. Jumlah
induk yang dilepaskan adalah sbb : induk betina 25 ekor dan induk jantan 50
ekor.
e. Pada
waktu yang cukup, air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih
deras.
f. Induk
ikan yang memijah biasanya sudah mulai bekejar-kejaran di sekitar pemasukan
air.
5.
Penetasan
Telur
a. Setelah
induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur
tidak terbawa aliran air. Penetasan bisa langsung dilakukan di kolam pemijahan
juga.
b. Bila
ada telur-telur yang menumpuk di kolam, bagian lahan yang dangkal disebarkan
dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam.
c. Telur
ikan tawes biasanya akan menetas setelah 2-3 hari.
6.
Pemungutan
Hasil Benih Ikan
a. Panen
dilakukan pada pagi hari.
b. Mengeringkan
kolam.
c. Benih
ditangkap dengan menggunakan waring atau seser.
d. Benih
di tamping di hapa yang telah diletakkan di saluran air mengalir dengan aliran
air yang tidak deras.
e. Benih
yang terkumpul selanjutnya kembali dipelihara atau bisa juga langsung dijual.
7.
Pendederan
a. Mula-mula
kolam dikeringkan selama 2-3 hari.
b. Pembuatan
caren atau saluran.
c. Dasar
kolam diolah dicangkul kemudian dipupuk dengan urea.
d. Kemudian
air diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari, lalu air kolam ditambah
sedikit demi sedikit sampai kedalaman sekitar 50 cm.
e. Benih
ditebar di seluruh kolam dengan padat lebar 10-20 ekor/m².
f. Pemeliharaan
dilakukan selama kurang lebih 1 bulan.
g. Selanjutnya
bisa dipanen dan hasil benih dapat dijual atau dapat ditebar kembali di kolam
pendederan II.