Sistem Koordinasi Beserta Fungsinya (LENGKAP)
Untuk versi makalahnya silakan didownload di link berikut :
A.
OTAK BESAR (Serebrum)
·
Lobus Frontal: Lobus frontal berhubungan dengan fungsi seperti penalaran,
bahasa, perencanaan, pusat gerakan otot,dll
·
Lobus parietal: Pengakuan, orientasi dan persepsi stimuli, pusat
perkembangan ingatan dan kecerdasan adalah fungsi yang berbeda dari lobus parietal.
·
Lobus Temporal: Pidato, memori, rangsangan pendengaran/pusat pendengaran,
dll adalah bidang fungsi otak mana lobus temporal muncul saat bermain.
B. Lobus oksipital: Ini bagian
dari otak melakukan fungsi pemrosesan visual/pusat penglihatan.
C.
OTAK TENGAH (Mesensefalon)
OTAK TENGAH (Mesensefalon)
Otak tengah merupakan bagian otak
yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan
dengan sistem penglihatan dan pendengaran.
·
Thalamus: Ini bagian dari otak kecil melakukan
berbagai fungsi motorik dan sensorik.
·
Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh,
selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
·
Hippocampus: Hippocampus memungkinkan kita untuk
belajar hal-hal baru. Hal ini juga terkait dengan menghafal, bahkan,
hippocampus membantu dalam mengubah kenangan jangka pendek ke yang permanen.
·
Amigdala: Amigdala terutama terkait dengan respon
emosional, memori dan ketakutan.
·
Kelenjar Pituitari: berhubungan dengan produksi hormon
pituitari untuk pertumbuhan.
D. OTAK KECIL
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam
rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur
keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri
dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut
jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar otak
kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam
(medula) berwarna putih.
E. SISTEM
LIMBIK
Sistem limbik mengontrol respon emosional kita dan juga
membantu dalam menghafal dan belajar.
F.
JEMBATAN VAROL/STEM OTAK (Pons varolli)
JEMBATAN VAROL/STEM OTAK (Pons varolli)
G.
GANGLIA BASAL
GANGLIA BASAL
Keseimbangan tubuh dan gerakan yang dikendalikan oleh
ganglia basal.
H.
SUMSUM LANJUTAN (Medula oblongata)
SUMSUM LANJUTAN (Medula oblongata)
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di
bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang.
Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian
luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan
adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
I.
SUMSUM TULANG BELAKANG
SUMSUM TULANG BELAKANG
Sumsum tulang belakang memainkan peran penting dalam
menghubungkan sistem saraf perifer dengan otak. Berikut adalah fungsi yang
berbeda dilakukan oleh sumsum tulang belakang.
·
Gerakan bahu, meregangkan siku dan gerakan mengangkat
lengan semua dilakukan oleh saraf tulang belakang serviks 5 & 6.
·
Ini toraks saraf tulang belakang dan 1 serviks tulang
belakang 7 saraf bertanggung jawab untuk gerakan pergelangan tangan dan
otot-otot kecil di tangan lainnya.
·
Pergerakan batang dan otot interkostal tergeletak di
atas pinggang dilakukan oleh saraf tulang belakang toraks 1-6.
·
Otot-otot hamstring dari lutut dapat tertekuk dengan
bantuan saraf tulang belakang lumbal 4 & 5 dan saraf tulang belakang sakrum
1 & 2.
·
Adduksi adalah gerakan di mana otot tersebut dibawa
lebih dekat ke sagital bidang tengah tubuh kita. Saraf tulang belakang lumbal
2, 3 dan 4 membawa gerakan adduksi paha.
·
Abduksi adalah gerakan di mana otot tertentu atau
kelompok otot bergerak dalam arah yang berlawanan dengan yang di adduksi. Saraf
tulang belakang lumbal 4 & 5 dan saraf tulang belakang sakrum 1
memungkinkan pergerakan paha abduksi.
·
Saraf tulang belakang sakrum 1 & 2 dan lumbar
tulang belakang saraf 5 bantuan dalam gerakan fleksi plantar kaki dan juga
dalam meregangkan jari-jari kaki.
·
Pergerakan otot perut dikendalikan oleh saraf mulai
dari dada tulang belakang 7 saraf saraf tulang belakang lumbal 1.
·
Flexing paha dibawa oleh saraf tulang belakang lumbal
1, 2, 3 dan 4.
·
Saraf tulang belakang tengkorak 6 & 7 bertanggung
jawab untuk gerakan perpanjangan pergelangan tangan & siku dan juga pronasi
pergelangan tangan.
J.
SISTEM SARAF TEPI
SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala
(kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu
saraf simpatik dan parasimpatik.
1) Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang
mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi
dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun
oleh 42 pasang saraf yang keluar dari
otak. Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah
kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
2) Sistem saraf tak sadar (saraf otonom)
Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian,
yaitu saraf simpatik dan parasimpatik
yang memiliki susunan dan fungsi yang
khas.
a) Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian
urat kembar berupa ganglion-ganglion
yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah
pinggang, dan daerah pelvis. Serabut
saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak
sadar semua pembuluh darah, dan semua
alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang
serabut motorik sekretorik
pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua
otot, termasuk tonus otot sadar.
b) Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
Saraf Aferen dan Eferen
Neuron
aferen
Arti dari aferen yang membawa informasi sensorik
seperti impuls saraf menuju organ pusat atau bagian seperti otak dari pinggiran
tubuh. Aferen atau neuron sensorik adalah sel khusus yang membantu untuk
melakukan impuls saraf ke sistem saraf pusat dari seluruh bagian tubuh. Neuron
aferen diaktifkan oleh modalitas fisik seperti cahaya, suara, suhu dll. Sel-sel
ini memiliki reseptor sensorik yang terletak di membran sel mereka dan mampu
mengubah rangsangan menjadi impuls saraf elektronik. Neuron ini adalah neuron
pseudounipolar yang memiliki dendrit panjang tunggal dan akson pendek. Badan
sel yang halus, berbentuk bulat dan terletak di sistem saraf perifer. Akson
mereka melakukan perjalanan dari ganglion, ke ganglion dan mengarah kembali ke
sumsum tulang belakang. Dendrit tunggal dengan mielin panjang mirip dengan
akson dan bertanggung jawab untuk transmisi informasi sensorik atau impuls
saraf dari reseptor sensorik badan selnya.
Neuron
eferen
Neuron eferen (juga dikenal sebagai neuron motorik)
yang ditemukan di dalam sistem saraf pusat (dalam hal ini materi abu-abu dari
sumsum tulang belakang dan medulla oblongata) yang bertanggung jawab untuk
menerima informasi dari neuron lain dan mengirimkan impuls saraf ke pinggiran
tubuh seperti otot , kelenjar dll. Badan sel adalah berbentuk satelit dan
terhubung ke akson yang panjang dan beberapa dendrit pendek. Akson membentuk
sambungan neuromuskuler dengan efektor. Impuls masuk melalui dendrit dan
meninggalkan melalui akson ke ujung lain.
K.
SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin tidak mempunyai saluran khusus sehingga juga disebut kelenjar buntu.
Hormon dihasilkan oleh sel-sel kelenjar endokrin bila ada rangsangan saraf yang
sesuai. Hormon diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit. Kemudian hormon
diangkut oleh darah menuju ke sel, jaringan, atau organ target. Pada organ
target, hormon mempengaruhi aktivitas enzim khusus, sehingga dapat mengatur
berbagai aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan
perkembangan. Kelenjar endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis,
tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar kela
A. Kelenjar Hipofisis
Hipotalamus memainkan peranan penting dalam koordinasi
sistem saraf dan hormone. Misalnya, otak mengirimkan informasi sensoris
mengenai perubahan musim dan ketersediaan pasangan kawin ke hipotalamus melalui
sinyal saraf. Kemudian, hipotalamus akan memicu pembebasan hormone reproduksi
yang diperlukan untuk perkawinan.
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya
sebesar biji ercis. Meskipun ukurannya kecil, kelenjar hipofisis berperan
penting dalam sistem koordinasi tubuh. Kelenjar hipofisis mensekresikan
berbagai macam hormon yang mengatur berbagai kegiatan dalam tubuh
(mastergland).min, dan pankreas (kelenjar pulau-pulau langerhans).
Hipotalamus menyekresikan dua buah hormone, yaitu
hormon pembebas (releasing hormone) yang memacu kelenjar hipofisis untuk
menyekresikan hormon-hormonnya dan hormon penghambat (inhibiting hormone) yang
membuat kelenjar hipofisis berhenti menyekresikan hormon. Setiap hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis dikontrol oleh paling tidak satu hormone
pembebas dan penghambat yang dihasilkan oleh hipotalamus.
Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu
lobus anterior, intermediate, dan posterior. Ketiga lobus ini menghasilkan
banyak hormon yang sangat penting bagi tubuh kita. Karena itu, kelenjar
hipofisis disebut juga master of gland. Hormon-hormon yang disekresikan oleh
hipofisis dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut.
Hormon
|
Fungsi
|
Lobus anterior
|
|
Hormone pertumbuhan
|
Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan
laju pembentukan protein di dalam sel.
|
Laktotropik hormone (LTH)
|
Merangsang produksi air susu
|
Thyroid stimulating hormone (TSH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh
kelenjar tiroid
|
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh
korteks adrenal
|
Follicle stimulating hormone (FSH)
|
1. Pada wanita,
merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
2. Pada pria, memicu
testis untuk menghasilkan sperma
|
Luiteinizing hormone (LH)
|
1. Pada wanita,
menstimulasi ovulasi dan sekresi progesterone
2. Pada pria,
menstimulasi sel interstisial untuk menghasilkan testosteron
|
Lobus Intermediat
|
|
Melanosit stimulating hormone (MSH)
|
Mempengaruhi pigmentasi kulit
|
Lobus posterior
|
|
Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopresin
|
Menurunkan volume urin dengan cara menyerap air dari ginjal dan meningkatkan
tekanan darah
|
Oksitosin
|
Memacu kontraksi uterus selama proses melahirkan dan kelenjar susu agar
mengeluarkan air susu.
|
B. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid di leher bagian depan dan terdiri atas
dua lobus. Kelenjar tiroid menyekresikan hormon tiroksin dan kalsitonin. Fungsi
dari kedua hormon ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Hormon
|
Fungsi
|
Tiroksin
|
Mengatur metabolisme tubuh (memacu
kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh, sehingga meningkatkan metabolisme
tubuh)
|
Kalsitonin
|
Menurunkan kadar kalsium darah dengan
cara meningkatkan penimbunan kalsium pada tulang keras, mengurangi
pengambilan kalsium dalam usus, atau mengurangi pengambilan kalsium dalam
ginjal.
|
Dalam memproduksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan
iodium. Kekurangan iodium dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran
kelenjar.
C. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid
dan menghasilkan hormon paratiroid (parathormon). Parathormon berperan untuk meningkatkan pengeluaran fosfor oleh ginjal
dan meningkatkan penyerapan kalsium dari tulang.
D. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak
di atas ginjal, sehingga disebut juga kelenjar anak ginjal (suprarenalis).
Kelenjar adrenal terdiri dari bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar
(korteks) menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari mineralokortikoid dan
glukokortikoid. Mineralokortikoid berfungsi untuk membantu metabolisme garam
natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon kelamin. Glukokortikoid
berfungsi membantu metabolism karbohidrat. Kekurangan hormon kortison
menyebabkan penyakit adison yang ditandai dengan kelelahan, nafsu makan
berkurang, mual, dan muntah-muntah.
Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon adrenalin
(epinefrin). Hormon adrenalin memengaruhi peningkatan denyut jantung, kecepatan
pernapasan, dan meningkatkan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah).
Adrenalin bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen (gula dalam
otot) menjadi glukosa (gula dalam darah).
E. Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans
Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok
sel yang terletak di dalam kelenjar pankreas. Hormon yang dihasilkan adalah
insulin dan glukagon. Hormon insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur
kadar glukosa dalam darah. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin
disekresikan sehingga glukosa diubah menjadi glikogen. Sebaliknya, jika kadar
glukosa dalam darah menurun, glukagon disekresikan yang akan mengubah glikogen
menjadi glukosa. Kekurangan hormon
insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus (kencing manis) yang
ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan
dikeluarkan bersama urin. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan
urin dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa
lemas.
F. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas testis sebagai kelenjar
kelamin jantan (pria) dan ovarium sebagai kelenjar kelamin betina (wanita).
Jadi testis dan ovarium mempunyai kegiatan endokrin selain fungsi utamanya
untuk memproduksi selsel kelamin.
1) Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Sekresinya diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis.
Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit
menjadi halus. Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus agar
dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.
2) Testis, menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi
merangsang pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda
kelamin sekunder pada pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada,
jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut juga dirangsang oleh
hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.