Interpretasi Bentuk Muka Bumi Beserta Polanya (LENGKAP)
INTERPRETASI BENTUK-BENTUK MUKA BUMI
1.
Interpretasi
Permukaan Daratan
Interpretasi
peta adalah kegiatan menafsirkan kenampakan-kenampakan atau symbol-simbol yang
digambarkan pada peta agar dapat memahami makna dan pentingnya kenampakan dan
symbol-simbol tersebut.
Berdasarkan
symbol yang dianalisis akan diperoleh kesimpulan tentang penafsiran yang
berhubungan dengan unsure-unsur geografis. Misalnya kemungkinan adanya perubahan-perubahan fisik muka bumi,
perubahan-perubahan social ekonomi di atas muka bumi, dan kemungkinan
pengembangan wilayah yang tergambar pada peta.
Berikut
hal-hal yang menunjukkan tentang relief atau perbedaan tinggi rendah permukaan
bumi pada peta dan foto udara :
1. Pada
foto udara akan terlihat sebuah bayangan.
2. Pada
peta bagan diberikan arsiran (arcering)
3. Pada
atlas digunakan berbagai warna sbb :
a. Dataran
rendah, di dalam peta digambarkan dengan warna hijau dan biasanya terdapat di
tepi-tepi pantai.
b. Dataran
tinggi di dalam peta digambarkan dengan warna kuning dan biasanya terletak di
antara dataran rendah dan pegunungan.
c. Gunung
di dalam peta digambarkan dengan bangun segitiga, dan biasanya diberi warna
coklat, dan putih untuk puncak gunung saja.
d. Pegunungan
di dalam peta digambarkan dengan warna kuning dengan dengan warna gradual yang
artinya warna sama tetapi tua mudanya berbeda, mulai warna kuning, coklat muda,
coklat tua, sampai warna putih, tergantung pada ketinggian pegunungan.
e. Danau
di peta disimbolkan dengan luasan atau area yang disesuaikan dengan bentuk
aslinya.
f. Sungai
digambarkan dengan bentuk alur garis.
g. Laut
digambarkan dengan warna biru dengan gradual warna mulai biru muda sampai biru
tua, semakin dalam lautnya, semakin tua warnanya.
h. Kawasan
yang tertutup salju akan diberi warna putih.
Berbagai
bentuk kenampakan alam di permukaan bumi dapat dikenali melalui peta topografi
yang ditunjukkan pola garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama.
Garis-garis kontur pada peta memiliki pola tertentu sehingga kita dapat
mengetahui relief berbagai bentuk kenampakan alam.
Garis-garis
kontur yang berjarak renggang menunjukkan kemiringan lereng landai. Sebaliknya,
garis-garis yang rapat menunjukkan kemiringan lereng yang curam.
Kenampakan bentuk muka bumi pada peta dapat
diketahui dari pola garis konturnya. Beberapa bentuk kenampakan bentang alam
dan pola garis konturnya dapat dilihat pada contoh berikut :
a. Bukit
dan Gunung
Garis-garis
kontur membentuk pola lingkaran dan meningkat ketinggiannya ke arah tengah.
Pola dan cirri ini menunjukkan kemiringan lereng yang semakin terjal.
Bukit adalah tempat yang meiliki
ketinggian kurang dari 600 meter di atas permukaan laut. Bukit berbentuk oval
atau membulat. Sedangkan gunung merupakan tempat yang memiliki ketinggian lebih
dari 600 meter di atas permukaan laut, dan biasanya berlereng curam. Bentuk
gunung dapat diketahui dari pola garis-garis kontur yang rapat.
b. Plato
(Plateau)
Plato adalah
tempat tertinggi dengan kemiringan lereng curam dan puncak datar. Garis kontur
tertinggi memiliki jarak lebar yang menunjukkan suatu dataran. Sementara itu,
garis kontur lainnya saling rapat menunjukkan kemiringan lereng yang curam.
c. Punggung
bukit (Ridge)
Punggung kaki
merupakan dataran tinggi yang sempit dan panjang dengan lereng kedua sisinya
curam. Bentuk punggung bukit ditunjukkan oleh garis-garis kontur memanjang yang
sejajar dan saling berdekatan dengan yang lainnya.
d. Lembah
Lembah merupakan
cekungan yang terletak diantara dataran tinggi. Lembah biasnaya terletak di
kanan kiri sungai atau kaki gunung.
e. Dataran
rendah
Dataran rendah
adalah dataran yang terletak pada ketinggian 0-200 meter di atas permukaan
laut.
f.
Spur
Spur adalah bagian
sempit di ujung bukit atau gunung yang berbentuk tonjolan (cembung) atau ledok
(cekung) ke arah tempat yang rendah. Sput ditunjukkan oleh garis-garis kontur
berbentuk V atau U.