Metode Ilmiah
Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Metode Ilmiah harus dilandasi dengan cara berfikir yang sistematis, oleh karena itu penggunaan metode ilmiah juga harus secara sistematis (urut).
- Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya. Perumusan masalah juga dilandasi dengan keingin tahuan seseorang terhadap suatu hal, sehingga Ia akan berpikir secara ilmiah untuk mengetahui jawaban dari pertanyaannya. - Membuat Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang dibuat untuk dianalisa, diuji, dan dibandingkan dengan data yang diperoleh. Buatlah hipotesis sebaik mungkin dan semaksimal mungkin. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. - Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data biasanya dilakukan di lapangan, yaitu dengan melakukan praktikum bagi para peneliti. Pada hasil akhir praktikum, akan diperoleh data-data yang akurat sesuai dengan hasil uji coba. Setelah itu, akan dibandingkan dengan hipotesis. Oleh karena itu, berhubungan dengan ditolak atau diterimanya suatu hipotesis, adalah tergantung dari data yang diperoleh. - Menguji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini, dilakukan untuk memperoleh jawaban yang akurat untuk masalah yang telah di rumuskan sebelumnya. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. - Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan ini biasanya dilakukan untuk memperoleh jawaban final dari masalah yang diajukan. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah melakukan pengujian terhadap hipotesis karena data yang akurat yang diperoleh dari pengujian hipotesis inilah yang dapat dipakai untuk membuat kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting.