Efek Rumah Kaca
1.
Pengertian
Rumah
kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk
ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek.
Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai
radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan
kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam
bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruangan kaca
memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan/menstabilkan suhu dalam
rumah kaca.
Rumah
kaca dalam arti harfiah yaitu adanya gedung-gedung bertingkat di kota besar
yang dindingnya menggunakan kaca sehingga memantulkan panas matahari kembali ke
atmosfer bumi.
Pihak
NASA telah mengemukakan bahwa efek dari rumah kaca sebenarnya bukanlah dari
pemanasan global ini karena pemanasan global mampu diredam dengan memperbanyak
penanaman pohon di sekitar area yang terjadi efek rumah kaca . Tetapi efek
sebenarnya adalah " serangan meteor yang akan menghujam bumi " .
Karena menurut NASA sekitar jutaan meteor menghujam bumi setiap tahunnya,
dan semuanya terbakar habis di atmosfer. Namun setelah penelitian selama
10 tahun , kadar lapisan atmosfer bumi terus menurun secara drastis, dan
diperkirakan 6 - 10 tahun ke depan bumi akan terbuka lebar oleh
serangan-serangan batu meteor-meteor yang tidak akan mampu
lagi ditahan oleh atmosfer bumi karena atmosfer bumi terus menipis.
2.
Hubungan
Efek Rumah Kaca, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Secara
umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan kimiafisik
parameternya, seperti suhu, kelembaban, angin, dan pola curah hujan yang
terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Untuk mengetahui kondisi iklim suatu
tempat, menurut ukuran internasional diperlukan nilai rata-rata parameternya
selama kurang lebih 30 tahun. Iklim muncul akibat dari pemerataan energi bumi
yang tidak tetap dengan adanya perputaran atau revolusi bumi
mengelilingi matahari selama kurang lebih 365 hari serta rotasi bumi selama 24
jam. Hal tersebut menyebabkan radiasi matahari yang diterima berubah tergantung
lokasi dan posisi geografi suatu daerah. Daerah yang berada di
posisi sekitar 23,5 Lintang Utara – 23,5 Lintang Selatan, merupakan daerah
tropis yang konsentrasi energi suryanya surplus dari radiasi matahari yang
diterima setiap tahunnya.
Ketika
suhu di bumi semakin panas, sehingga lebih dari kondisi normal,
inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca
di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi
maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari
iklim dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim
secara global.
3.
Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca :
Efek rumah kaca
disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan
gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini
disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan
bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya.
Selain gas CO2, yang
dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang
peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
A. Gas rumah kaca
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.
B.
Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan
bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Meningkatnya
konsentrasi uap air mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca; yang
mengakibatkan meningkatnya temperatur; dan kembali semakin meningkatkan jumlah
uap air di atmosfer.
C. Karbondioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer
ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk
menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada
saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin
berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan
lahan pertanian. Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi
karbondioksida di atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke
udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.
D. Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas
rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali
lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama
produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga
dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill),
bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk
samping dari pencernaan.
E. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia
dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian.
Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa
pre-industri.
4. Akibat yang ditimbulkan
oleh Efek Rumah Kaca
-
Akibat perubahan iklim yang disebabkan
oleh Pemanasan Global, glacier di enam benua mulai mencair, lautan es di Kutub
Utara dan Kutub Selatan, demikian juga lapisan es di Greenland, juga gletser di
puncak puncak gunung mulai mencair.
-
Penyakit tropis menyebar, malaria, demam
dengue, demam kuning menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah
dijangkiti.
-
Pemanasan laut menyebabkan rusaknya
karang dan matinya kehidupan di situ.
-
Kerugian lain yang segera akan terjadi
adalah semakin berkurangnya keanekaragaman hayati dan punahnya beberapa spesies
satwa karena perubahan musim, siklus kehidupan, waktu migrasi, berkurangnya
daerah jelajah serta berkurangnya persediaan makanan mereka.
5.
Solusi
untuk menghadapi Efek Rumah Kaca
-
Mematikan listri jika tidak digunakan.
-
Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu
dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
-
Menananam pohon di lingkungan sekitar.
-
Menjemur pakaian di luar. Angin dan
panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak
mengeluarkan emisi karbon.
-
Menggunakan kendaraan umum (untuk
mengurangi polusi udara).
-
Say no to plastic. Hampir semua sampah
plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau bisa juga dengan
membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
-
Membawa tas yang bisa dipakai ulang saat
berbelanja.